jump to navigation

Tips Handycam – Camcorder CCD atau 3CCD April 7, 2009

Posted by jiranmujiran in Uncategorized.
trackback
handycamTips Handycam – Camcorder CCD atau 3CCD
Menjelang liburan pertengahan tahun ini, tak sedikit orang yang bingung ketika akan memutuskan membeli camcorder untuk merekam akitvitas keluarganya nanti. Merk A menawarkan camcorder dengan sensor CCD yang mencapai 1.5 megapixel. Sementara merk B hanya memiliki 270.000 pixel, namun mengunggulkan fitur 3CCD yang katanya mampu menghasilkan video berkualitas. Manakah sebenarnya camcorder yang yang harus di beli? Bukankan 1.5 megapixel lebih bagus dibanding 270 ribu pixel? Lalu mengapa camcorder berpixel kecil namun memiliki 3CCD tersebut malah lebih mahal?

CCD, atau charge coupled device adalah bagian dari kamera/camcorder yag berfungsi menangkap cahaya dari dunia luar, dan kemudian menerjemahkan dalam kode biner nol dan satu, hingga akhirnya menghasilkan gambar atau video digital. Untuk kamera digital, makin banyak pixel, maka secara teori makin besar dan makin bagus pula gambar yang dihasilkan. Namun bagaimana dengan video? Ternyata pixel yang besar tidak selalu berarti kualtas video akan semakin baik. Mengapa?

Untuk fungsi still, baik kamera digital maupun camcorder mampu memaksimalkan seluruh kemampuan pixel yang dimilikinya, karena tidak ada batasan tampilan resolusi pada layar monitor/TV. Sedangkan untuk video, pixel yang dibutuhkan menjadi sangat terbatas, 270/680 ribu pixel misalnya. Hal ini karena komponen pada camcorder (yaitu CCD plus tape) hanya mampu memproses informasi sebanyak itu pada satu waktu. Lalu apa untungnya menggunakan 3CCD jika resolusi akhir yang dihasilkan tidak jauh berbeda?

Sebenarnya, apa yang Anda lihat pada layar LCD tidaklah sama dengan apa yang ditangkap oleh CCD. CCD hanya menangkap gambar hitam dan putih saja. Gambar itu kemudian diolah oleh filter khusus hingga menjadi sinyal merah, hijau dan biru (RGB). Ibarat sebuah saringan, satu lubang hanya diperuntukkan untuk satu warna saja, sehingga dua warna lainnya tidak bisa menempati lubang yang sama. Sehingga, dua warna tersebut tidak akan diolah lebih lanjut dan akhirnya warna yang dihasilkanpun kurang alami. Betapapun ukuran CCD telah diperbesar, namun karena penyerapan warna yang kurang sempurna, maka video yang dihasilkanpun sulit untuk menjadi sebaik camcorder ber CCD tiga.

Nah, dengan adanya tiga CCD, setiap warna red, green dan blue, masing-masing akan diarahkan ke tiap CCD yang berbeda, sehingga boleh dikatakan hampir setiap warna diserap oleh camcorder. Sebuah prisma khusus akan mengkonversi dan membagi cahaya yang masuk menjadi tiga jenis warna RGB, dan kemudian tiap warna akan diteruskan pada satu CCD. Hasil gambar yang diperoleh akan memperlihatkan detail gambar yang tajam dengan akurasi warna yang lebih tinggi.

Lalu apa lagi keunggulan 3CCD? Kehebatan CCD tidak hanya dilihat dari jumlah pixelnya saja, tapi juga dilihat dari kemampuannya merekam dalam kondisi pencahayaan minim. Standar ukuran pencahayaan ini disebut juga lux rating. Satu lux sama dengan cahaya dari satu buah lilin. Meskipun camcorder biasa (1CCD) mampu merekam dengan lux rating rendah (1-3), namun biasanya akan kehilangan kontras dan warna (kehijau-hijauan). Penggunaan 3CCD akan membuat camcorder menjadi lebih peka cahaya, sehingga hasil rekaman di tempat gelap akan menghasilkan gambar yang lebih natural dengan detil yang baik serta noise yang lebih rendah.

Nah, jadi Anda jangan hanya terfokus pada besarnya pixel yang dimiliki sebuah camcorder, tapi yang lebih penting adalah ukuran fisik CCD itu sendiri, dan jika memungkinkan camcorder 3CCD dapat menjadi pilihan. Saat ini camcorder dengan 3CCD sudah semakin murah dan bahkan tidak jauh berbeda dengan harga camcorder ber-CCD tunggal.

source : www.majalahdigicom.com

Comments»

1. Kevin Oeyono - May 17, 2009

Mmm.. Tips nya sangat bermanfaat. Pemahaman saya terhadap perbedaan kamera ber-CCD tunggal dengan yang 3CCD menjadi lebih jelas. Trims… =P


Leave a reply to Kevin Oeyono Cancel reply